Riefizha Just Write
Kamis, 05 Juli 2012
Yang Tak Ada
Kamu tidak Ada
Kamu tidak nyata, dan aku tak merasakan apa-apa
Seharusnya begitu
Aku tak mengenalmu
Aku tak melihat langkahmu
Dan aku tak inginkanmu
Seharusnya begitu
Yah, anggaplah ini sebuah kelucuan
Aku mengharapkan yang tak nyata
Waktuku terkuras untuk memikirkan fantasiku
Fantasi yang tercipta dari potongan kata
Nalarku tak berfungsi
Hanya hati yang kudengar
Nalar itu tak sehebat hati
Nalar itu hanya sebatas apa yang dilihat
Aku naif jika bilang tak ada hati
Tapi itu yang aku inginkan
aku ingin menjadi orang naif
Tanpa perlu aku ungkapkan
Tanpa perlu menyimpan perasaan
Dan tanpa harus merasakan
Ingin ku simpan saja hatiku
sebelum rusak dan terluka
Sebelum hancur dan membiru
Karna kamu tidak nyata untukku
Karna ini semu
Hanya di coretan kecil ini
Aku mampu meluapkan desakan hati
Yang mungkin akan mengilang sebentar lagi
Nalarku ..
Created : Mita Aryanti
For R.D.A.S
Sabtu, 15 Oktober 2011
Dia = Tengah
Dia,Lingkaran klasik yang ku sebut "Kisah"
Dia,Barisan kata yang ku sebut "Makna"
Dia,Suara-suara yang ku sebut "Nada"
Jelas dia,bentuk induksi nyata .
Sayang dia,belum bersahabat dengan bahasa .
Belum akrab dengan tata krama .
Bahkan buruk peran yang dimainkannya .
Tapi dia,tidak seburuk mereka .
Mereka yang memainkan jiwa .
Mereka yang buta tahta .
Dia,tidak baik dan juga buruk .
Aku sebut dia dengan kata "Tengah"
Dia,Disini aku memikirkannya ..
Dia,Barisan kata yang ku sebut "Makna"
Dia,Suara-suara yang ku sebut "Nada"
Jelas dia,bentuk induksi nyata .
Sayang dia,belum bersahabat dengan bahasa .
Belum akrab dengan tata krama .
Bahkan buruk peran yang dimainkannya .
Tapi dia,tidak seburuk mereka .
Mereka yang memainkan jiwa .
Mereka yang buta tahta .
Dia,tidak baik dan juga buruk .
Aku sebut dia dengan kata "Tengah"
Dia,Disini aku memikirkannya ..
Suara - Suara Itu
Kemana suara-suara disekitarku ?
Senyap , menutup demi segelas susu
Susu yang murninya belum jelas
Mungkin rasanya pun masih abstrak
Dulu , Percikan suara itu mengangkatku
Dari bawah hingga terbang .
Dulu , Barisan suara itu mengangkatku
Dari gelap hingga terang .
Pecahkan saja suara-suara itu .
Lalu menghujat dari atas kesalahan lumrah
Lemparkan saja nada-nada itu .
Hingga puas , membenarkan aku yang salah .
Jelas aku manusia , dapat salah dan juga benar .
Jelas aku manusia , tercipta dari tanah dan bukan cahaya ..
Senyap , menutup demi segelas susu
Susu yang murninya belum jelas
Mungkin rasanya pun masih abstrak
Dulu , Percikan suara itu mengangkatku
Dari bawah hingga terbang .
Dulu , Barisan suara itu mengangkatku
Dari gelap hingga terang .
Pecahkan saja suara-suara itu .
Lalu menghujat dari atas kesalahan lumrah
Lemparkan saja nada-nada itu .
Hingga puas , membenarkan aku yang salah .
Jelas aku manusia , dapat salah dan juga benar .
Jelas aku manusia , tercipta dari tanah dan bukan cahaya ..
Batas Batin
Malam , dimana kau gelap yang membentengi ketakutanku ?
Penat , Ucapkan semangat atas apa yang telah ku dapat
Dimana matahari yang aku jauhi ?
Mengapa aku mencari yang aku takuti ?
Aku , Ingin hidup seperti mereka .
Mereka yang merasakan siang , mereka yang merasakan terang .
Kembalikan kenormalan hidupku , jangan tuntut aku untuk melawan malam atas apa kewajibanku .
Insomnia ini merusak semua apa yang aku hargai .
Insomnia ini mejuwudkan apa yang aku takuti .
Berjalanku , melangkahku ..
Dimana tempat berhentiku ?
Maaf jika aku mengeluh , karena ini batas dari batinku ..
Penat , Ucapkan semangat atas apa yang telah ku dapat
Dimana matahari yang aku jauhi ?
Mengapa aku mencari yang aku takuti ?
Aku , Ingin hidup seperti mereka .
Mereka yang merasakan siang , mereka yang merasakan terang .
Kembalikan kenormalan hidupku , jangan tuntut aku untuk melawan malam atas apa kewajibanku .
Insomnia ini merusak semua apa yang aku hargai .
Insomnia ini mejuwudkan apa yang aku takuti .
Berjalanku , melangkahku ..
Dimana tempat berhentiku ?
Maaf jika aku mengeluh , karena ini batas dari batinku ..
Langganan:
Postingan (Atom)